Aku tidak menyangka akan begini
Aku tidak mengira akan bermimpi seindah ini
Aku ingat saat diberi tahu berapa lama lagi aku akan tinggal, aku seperti sendiri di dalam savana.
Hingga akhirnya seseorang muncul.
Sebut saja namanya 'kertas datar'
Pemaksa, agresif, tidak lembut, baik hati dan tampan.
Siapa kira diriku sendiri bisa jatuh cinta dengannya?
Tapi aku pikir "Ah... Sebaiknya aku ini berusaha keras untuk menolaknya"
Ini akan konyol bagi dua orang yang berdiri ditepi tepi jurang, berusaha memulai sesuatu yang baru.
Dan lagi, aku salah...
Dengan hadirnya dia di hidupku perasaan ini tumbuh hangat, harmonis dan elegan, disaat saat terakhir aku tidak pernah merasa tinggal di sini.
Jadi ini ironis, kalau dia terus disampingku dan memberiku arti untuk tetap tinggal.
Mari pergi dari ruang hampa Ketika dinding-dinding pelindung runtuh Tak ada lagi yang penting.
Kamis, 16 Oktober 2014
Kertas Datar
Rabu, 08 Oktober 2014
Hati Yang Entah
Namamu tak pernah lekang
Pada hati yang tak berbayang
Seraut wajah penuh kenangan
Dalam bingkai bingkai angan...
Senyummu masih lekat
Meski kita tak lagi dekat
Dalam hitungan yang kesepuluh
Ku dapati kau tak kembali...
Atau...
Aku harus menghitungnya sampai seratus?
Menapaki angin yang membuang
Kenang dalam ingatan
Bunga pemberianmu sudah lama layu
Tapi ku...
Aku masih menunggu tanpa jemu
Bukan aku yang bodoh
Hanya cinta ini terlalu ter'serah'
Pada hati yang entah...
Aku pasrah.
Langganan:
Komentar (Atom)